Ahad, 28 Februari 2010

SAYANG YANG HILANG

Bukan air mata
tanda resah jiwa
atau gelora kata
tetapi luka perit
memamah makna
kemanusiaan

Dan, sebujur tubuh kecil
kaku bersama pertanyaan
untuk ditafsirkan
dalam bait lagu
"sayang yang hilang"

Rabu, 24 Februari 2010

KULIHAT MATANYA YANG BERSINAR

Kata cinta
bagai titisan
hujan waktu senja
dengan warna kasih
mengisi seri
makna rindu
dalam setiap bayang
yang makin kelam

Kau pun berpaling
bersama senyum
penuh harap,
dan aku lihat
ada sinar
dalam matamu
yang layu!

Selasa, 23 Februari 2010

SERONG

Permainan waktu
telah kehabisan
dalam senja
yang pulang
bersama camar

Dan malam
masih berteka
tentang sepinya
sebuah rasa

Ahad, 21 Februari 2010

RUPA WAJAH

Setiap butir kata
adalah dusta
pada rupa wajah
dia yang alpa
tentang dirinya
seorang pemuka
penuh dendam!

Rabu, 17 Februari 2010

DALAM DIAM 8

Di atas pentas
berdiri gagah pejuang
mendabik dada
penuh dendam
bercerita tentang semalam
sejarah keagungan
bangsanya

Di atas pentas itu juga
suaranya mengisi ruang
mengobar semangat pahlawan
mempertahankan maruah
sebuah negara yag satu

Aku, di penjuru
masih tidak mengerti
apakah sebenarnya
makna keghairahannya itu
sejak diam ku tadi!

Selasa, 9 Februari 2010

SEBUAH SUMPAH KERAMAT ATAS PERISTIWA 152

Gema suara
mengetar seluruh rasa
mengisi ruang
dada pejuang makna
dengan mendukung
maruah bangsa
penuh darah
dan air mata sejarah
yang tidak pernah padam
dalam ingatan
kerana perjuangan i
ni bukan penentangan
tetapi sebuah sumpah keramat
atas kalimah cinta yang syumul!

Isnin, 8 Februari 2010

DALAM DIAM 7

Aksara nyata
jadi butir rasa
namun menyakiti
makna duga
yang terposok
di penjuru malu

Lalu, bicara kita
hanya ada deru
kesal dan diam!

Rabu, 3 Februari 2010

DALAM DIAM 6

Batu-batu makna
berselerak jatuh
mematikan langkah
setiap butir bicara
yang cuba bersuara

Kini, semua diam
tanpa ada kekerasan!

Isnin, 1 Februari 2010

CATATAN 152

Perjalanan
panjang ini
aku catat
dalam setiap langkah
dengan menyusur
sejarah perjuangan
makna air mata
dan darah nenek moyang
yang menentang petualang
dan penderhaka bangsa
tentang asal keturunan
dalam pengertian
menjiwai peradaban negara

Kini,
catatan 152
tercalar luka
apabila bahasa diri
menjadi buaian mimpi
permainan kuasa
dalam taman seloka
yang tidak pernah lekang
dengan tawa tanpa cerita
selain mempersendakan
perjuangan silam

Catatan 152 ini
masih mencari
pengakhiran yang manis
sebuah kisah bangsa
sebagai kenangan abadi!

Pulau Pinang
30 Januari 2010