Kalimah cinta
bisik rasa agung
dalam rindu gelora
menagih kasih-Mu
di setiap waktu
nafasku
Kini, aku patri
rasa cinta yang satu
pada-Mu
Ahad, 21 Mac 2010
Khamis, 18 Mac 2010
Isnin, 8 Mac 2010
BERMAIN RASA ATAS PELANGI SENJA
Pelangi senja
selepas hujan renyai
menjemput kenangan
dengan domba makna
dingin yang lenyap
bersama camar pulang
tanpa pesan
atau bicara kerinduan
Kini, tinggal aku
bermain rasa
atas keindahan
pelangi senja
yang semakin pudar
dalam gamit malam
yang bertandang
selepas hujan renyai
menjemput kenangan
dengan domba makna
dingin yang lenyap
bersama camar pulang
tanpa pesan
atau bicara kerinduan
Kini, tinggal aku
bermain rasa
atas keindahan
pelangi senja
yang semakin pudar
dalam gamit malam
yang bertandang
Selasa, 2 Mac 2010
UNGU MALAM
Dalam resah
yang diulit sepi
tiada bisik unggas
hingga malam
menjadi kaku
tanpa bintang
tenggelam
Dan seketika tadi
senja pulang
melihat ungu malam
bertandang!
yang diulit sepi
tiada bisik unggas
hingga malam
menjadi kaku
tanpa bintang
tenggelam
Dan seketika tadi
senja pulang
melihat ungu malam
bertandang!
Ahad, 28 Februari 2010
SAYANG YANG HILANG
Bukan air mata
tanda resah jiwa
atau gelora kata
tetapi luka perit
memamah makna
kemanusiaan
Dan, sebujur tubuh kecil
kaku bersama pertanyaan
untuk ditafsirkan
dalam bait lagu
"sayang yang hilang"
tanda resah jiwa
atau gelora kata
tetapi luka perit
memamah makna
kemanusiaan
Dan, sebujur tubuh kecil
kaku bersama pertanyaan
untuk ditafsirkan
dalam bait lagu
"sayang yang hilang"
Rabu, 24 Februari 2010
KULIHAT MATANYA YANG BERSINAR
Kata cinta
bagai titisan
hujan waktu senja
dengan warna kasih
mengisi seri
makna rindu
dalam setiap bayang
yang makin kelam
Kau pun berpaling
bersama senyum
penuh harap,
dan aku lihat
ada sinar
dalam matamu
yang layu!
bagai titisan
hujan waktu senja
dengan warna kasih
mengisi seri
makna rindu
dalam setiap bayang
yang makin kelam
Kau pun berpaling
bersama senyum
penuh harap,
dan aku lihat
ada sinar
dalam matamu
yang layu!
Selasa, 23 Februari 2010
SERONG
Permainan waktu
telah kehabisan
dalam senja
yang pulang
bersama camar
Dan malam
masih berteka
tentang sepinya
sebuah rasa
telah kehabisan
dalam senja
yang pulang
bersama camar
Dan malam
masih berteka
tentang sepinya
sebuah rasa
Ahad, 21 Februari 2010
RUPA WAJAH
Setiap butir kata
adalah dusta
pada rupa wajah
dia yang alpa
tentang dirinya
seorang pemuka
penuh dendam!
adalah dusta
pada rupa wajah
dia yang alpa
tentang dirinya
seorang pemuka
penuh dendam!
Rabu, 17 Februari 2010
DALAM DIAM 8
Di atas pentas
berdiri gagah pejuang
mendabik dada
penuh dendam
bercerita tentang semalam
sejarah keagungan
bangsanya
Di atas pentas itu juga
suaranya mengisi ruang
mengobar semangat pahlawan
mempertahankan maruah
sebuah negara yag satu
Aku, di penjuru
masih tidak mengerti
apakah sebenarnya
makna keghairahannya itu
sejak diam ku tadi!
berdiri gagah pejuang
mendabik dada
penuh dendam
bercerita tentang semalam
sejarah keagungan
bangsanya
Di atas pentas itu juga
suaranya mengisi ruang
mengobar semangat pahlawan
mempertahankan maruah
sebuah negara yag satu
Aku, di penjuru
masih tidak mengerti
apakah sebenarnya
makna keghairahannya itu
sejak diam ku tadi!
Selasa, 9 Februari 2010
SEBUAH SUMPAH KERAMAT ATAS PERISTIWA 152
Gema suara
mengetar seluruh rasa
mengisi ruang
dada pejuang makna
dengan mendukung
maruah bangsa
penuh darah
dan air mata sejarah
yang tidak pernah padam
dalam ingatan
kerana perjuangan i
ni bukan penentangan
tetapi sebuah sumpah keramat
atas kalimah cinta yang syumul!
mengetar seluruh rasa
mengisi ruang
dada pejuang makna
dengan mendukung
maruah bangsa
penuh darah
dan air mata sejarah
yang tidak pernah padam
dalam ingatan
kerana perjuangan i
ni bukan penentangan
tetapi sebuah sumpah keramat
atas kalimah cinta yang syumul!
Isnin, 8 Februari 2010
DALAM DIAM 7
Aksara nyata
jadi butir rasa
namun menyakiti
makna duga
yang terposok
di penjuru malu
Lalu, bicara kita
hanya ada deru
kesal dan diam!
jadi butir rasa
namun menyakiti
makna duga
yang terposok
di penjuru malu
Lalu, bicara kita
hanya ada deru
kesal dan diam!
Rabu, 3 Februari 2010
DALAM DIAM 6
Batu-batu makna
berselerak jatuh
mematikan langkah
setiap butir bicara
yang cuba bersuara
Kini, semua diam
tanpa ada kekerasan!
berselerak jatuh
mematikan langkah
setiap butir bicara
yang cuba bersuara
Kini, semua diam
tanpa ada kekerasan!
Isnin, 1 Februari 2010
CATATAN 152
Perjalanan
panjang ini
aku catat
dalam setiap langkah
dengan menyusur
sejarah perjuangan
makna air mata
dan darah nenek moyang
yang menentang petualang
dan penderhaka bangsa
tentang asal keturunan
dalam pengertian
menjiwai peradaban negara
Kini,
catatan 152
tercalar luka
apabila bahasa diri
menjadi buaian mimpi
permainan kuasa
dalam taman seloka
yang tidak pernah lekang
dengan tawa tanpa cerita
selain mempersendakan
perjuangan silam
Catatan 152 ini
masih mencari
pengakhiran yang manis
sebuah kisah bangsa
sebagai kenangan abadi!
Pulau Pinang
30 Januari 2010
panjang ini
aku catat
dalam setiap langkah
dengan menyusur
sejarah perjuangan
makna air mata
dan darah nenek moyang
yang menentang petualang
dan penderhaka bangsa
tentang asal keturunan
dalam pengertian
menjiwai peradaban negara
Kini,
catatan 152
tercalar luka
apabila bahasa diri
menjadi buaian mimpi
permainan kuasa
dalam taman seloka
yang tidak pernah lekang
dengan tawa tanpa cerita
selain mempersendakan
perjuangan silam
Catatan 152 ini
masih mencari
pengakhiran yang manis
sebuah kisah bangsa
sebagai kenangan abadi!
Pulau Pinang
30 Januari 2010
Rabu, 27 Januari 2010
DALAM DIAM 5
Aksara rasa
mati tertikam makna
sewaktu amarah bertitah
atas kalimah keagungan
Lalu, setiap butir bicara
berjatuhan dan bertaburan
sekeliling nafas yang diam
dengan tanda kematian!
mati tertikam makna
sewaktu amarah bertitah
atas kalimah keagungan
Lalu, setiap butir bicara
berjatuhan dan bertaburan
sekeliling nafas yang diam
dengan tanda kematian!
Isnin, 25 Januari 2010
BAHASA YANG BASAH
Kemarau yang tiba
di ladang bangsa
mengering segala
hijau rasa
dalam tunas bahasaku
yang masih setia
menjejak langkah
yang ditinggalkan
pada musim bunga bangga
ketika menyubur segar
Dalam kemarau itu
bahasaku tetap gagah melangkah
sambil membawa bejana perjuangan
dari perigi akar bangsa
yang telah zaman-berzaman
membasah rongga bicarabangsaku yang satu
Bagi bahasaku
perjalanan ini perlu diteruskan
walaupun bakal kudrat
cuma sebejana cita
ketika merentas gurun gusar
yang dipenuhi debu pemodenan
dengan angin globalisasi
meniup segenap penjuru pembangunan
Sesekali bahasaku tersungkur
apabila langkah martabat
tersandung akar malu
tentang yakin bahasaku
masih belum mampu
membawa arah tuju bangsaku yang satu
Tetapi bahasaku tidak resah
pada setiap waktu pasrah k
erana bahasaku adalah aku
dari bangsa yang satu
Nah, bahasaku masih basah di bibir yang rekah!
di ladang bangsa
mengering segala
hijau rasa
dalam tunas bahasaku
yang masih setia
menjejak langkah
yang ditinggalkan
pada musim bunga bangga
ketika menyubur segar
Dalam kemarau itu
bahasaku tetap gagah melangkah
sambil membawa bejana perjuangan
dari perigi akar bangsa
yang telah zaman-berzaman
membasah rongga bicarabangsaku yang satu
Bagi bahasaku
perjalanan ini perlu diteruskan
walaupun bakal kudrat
cuma sebejana cita
ketika merentas gurun gusar
yang dipenuhi debu pemodenan
dengan angin globalisasi
meniup segenap penjuru pembangunan
Sesekali bahasaku tersungkur
apabila langkah martabat
tersandung akar malu
tentang yakin bahasaku
masih belum mampu
membawa arah tuju bangsaku yang satu
Tetapi bahasaku tidak resah
pada setiap waktu pasrah k
erana bahasaku adalah aku
dari bangsa yang satu
Nah, bahasaku masih basah di bibir yang rekah!
Ahad, 24 Januari 2010
ATAS NAMA "152"
Darah dan air mata
telah bersaksi
mengisi sejarah
dengan penuh makna
atas nama perjuangan
Dan kini,
kita julang
wibawa bangsa
atas nama tanda
"152"
telah bersaksi
mengisi sejarah
dengan penuh makna
atas nama perjuangan
Dan kini,
kita julang
wibawa bangsa
atas nama tanda
"152"
Rabu, 20 Januari 2010
DALAM DIAM 4
Suara luka
ada alir darah
mengisi esak resah
ketika malam sepi
Lalu, aku membisu
dalam belantara makna
diamku ini.
ada alir darah
mengisi esak resah
ketika malam sepi
Lalu, aku membisu
dalam belantara makna
diamku ini.
Rabu, 13 Januari 2010
DALAM DIAM 3
Ombak rasa
kian bergelora
meramas kasar
pantai damai
hingga tercalar
pepasir putih
penuh lumpur
dan siput waktu
terdampar lesu
menjadi bisu
dalam kelelahan ini
Dalam diamku,
mengutip makna
di pantai yang sama
terasa amat
akulah sesiput itu
yang kini beradu
melihat jemu
pulang bersama senja
Diamlah, pintanya!
kian bergelora
meramas kasar
pantai damai
hingga tercalar
pepasir putih
penuh lumpur
dan siput waktu
terdampar lesu
menjadi bisu
dalam kelelahan ini
Dalam diamku,
mengutip makna
di pantai yang sama
terasa amat
akulah sesiput itu
yang kini beradu
melihat jemu
pulang bersama senja
Diamlah, pintanya!
Selasa, 12 Januari 2010
SEJENAK YANG LUKA
Aku kira waktu itu
masih mahu berbicara
soal cinta dan rindu
tentang duka dan lara
tetapi aku diam
atas rasa damai
yang cukup wangi
hadir bersama
angin kefahaman
kehidupan
Namun, tersentak niatku
dalam sejenak yang luka
oleh tikaman nafsumu
yang melulu
Aku jadi amat benci
pada makna damai ini!
masih mahu berbicara
soal cinta dan rindu
tentang duka dan lara
tetapi aku diam
atas rasa damai
yang cukup wangi
hadir bersama
angin kefahaman
kehidupan
Namun, tersentak niatku
dalam sejenak yang luka
oleh tikaman nafsumu
yang melulu
Aku jadi amat benci
pada makna damai ini!
Isnin, 11 Januari 2010
DI ATAS TELAPAK TANGAN
Telah terbentang
seluas telapak tangan
menyambut janji
dari perjalanan panjang
dengan cerita darah
dan perit air mata
hingga lenyap jiwa
menjadi titik sejarah
Lalu, setiap tangan
erat memaut waktu
menyimpan rasa mulia
penuh erti
mengisi setiap prasangka,
dendam dan sengketa
Dalam ketawa
tanpa gurau
telah diletakkan
janji mati
di atas telapak tangan ini!
seluas telapak tangan
menyambut janji
dari perjalanan panjang
dengan cerita darah
dan perit air mata
hingga lenyap jiwa
menjadi titik sejarah
Lalu, setiap tangan
erat memaut waktu
menyimpan rasa mulia
penuh erti
mengisi setiap prasangka,
dendam dan sengketa
Dalam ketawa
tanpa gurau
telah diletakkan
janji mati
di atas telapak tangan ini!
APA KIRANYA KAMU MATI SAHAJA!
Telah kau buka
segala pintu makna
dengan seluas-luasnya
membiar angin rasa
terdampar menepis dedaun
yang sekian lama
dimamah layu waktu
Pesanku pada kamu,
apa kiranya,
kamu mati sahaja!
segala pintu makna
dengan seluas-luasnya
membiar angin rasa
terdampar menepis dedaun
yang sekian lama
dimamah layu waktu
Pesanku pada kamu,
apa kiranya,
kamu mati sahaja!
Khamis, 7 Januari 2010
SEORANG ANGLOPHILE YANG KEMATIAN BAHASA
Dia seorang wajah Melayu
meniti jalan di tanah Melayu
dengan isi waktu nafasnya di persada Melayu
mencari makna hidup pada alam Melayu
dan kini menjadi pemimpin ulung Melayu
Dia masih sesekali berbaju Melayu
bergaul mesra ala masyarakat Melayu
memintal senyum melirik mirip Melayu
bersalam-salam pun cara Melayu
dan namanya masih jelas nama orang Melayu
Dia kini makin tinggi dijulang Melayu
dengan melakon watak panglima Melayu
menghunus keris lambang kedaulatan Melayu
melaung sumpah ketuanan Melayu
dan dia masih mahu mengaku diri Melayu
Namun, dia hanya seorang ANGLOPHILE
yang lenyap pengertian Melayu
setelah senang menggadai maruah Melayu
dan mempertaruhkan peradaban Melayu
atau kesaktian jati diri Melayu
di negaranya sendiri.
Kini dia hanya seorang Melayu
yang kehilangan satu persatu
dalam makna matinya
bahasa ibunda
dalam leka yang maha Melayu
meniti jalan di tanah Melayu
dengan isi waktu nafasnya di persada Melayu
mencari makna hidup pada alam Melayu
dan kini menjadi pemimpin ulung Melayu
Dia masih sesekali berbaju Melayu
bergaul mesra ala masyarakat Melayu
memintal senyum melirik mirip Melayu
bersalam-salam pun cara Melayu
dan namanya masih jelas nama orang Melayu
Dia kini makin tinggi dijulang Melayu
dengan melakon watak panglima Melayu
menghunus keris lambang kedaulatan Melayu
melaung sumpah ketuanan Melayu
dan dia masih mahu mengaku diri Melayu
Namun, dia hanya seorang ANGLOPHILE
yang lenyap pengertian Melayu
setelah senang menggadai maruah Melayu
dan mempertaruhkan peradaban Melayu
atau kesaktian jati diri Melayu
di negaranya sendiri.
Kini dia hanya seorang Melayu
yang kehilangan satu persatu
dalam makna matinya
bahasa ibunda
dalam leka yang maha Melayu
Rabu, 6 Januari 2010
DAMAI YANG HILANG
Dengan seribu makna peri
manikam cahaya bugar
menyilau gerak derhaka
mematikan langkah damai
dalam gelut nafsu biru
penuh dendam
hingga melenyapkan
pesan nenek moyang
yang tertinggal semalam
Kata anakku,
"bapa, kita telah hilang diri
dalam pengertian damai ini"
manikam cahaya bugar
menyilau gerak derhaka
mematikan langkah damai
dalam gelut nafsu biru
penuh dendam
hingga melenyapkan
pesan nenek moyang
yang tertinggal semalam
Kata anakku,
"bapa, kita telah hilang diri
dalam pengertian damai ini"
Selasa, 5 Januari 2010
JANGAN
Berapa kali mahu kuulang
jangan begitu,
kamu mengundang sengketa;
bahang mula berapi
salji mula mencair
langit makin kelabu
awan menjadi batu
laut bergelora gila
pohon tumbang melata
Jangan, kataku lagi
JANGAN!
jangan begitu,
kamu mengundang sengketa;
bahang mula berapi
salji mula mencair
langit makin kelabu
awan menjadi batu
laut bergelora gila
pohon tumbang melata
Jangan, kataku lagi
JANGAN!
Ahad, 3 Januari 2010
MENTARI JANUARI
Semalam hujan
bersama dingin
mengusap akrab
kesepian yang setia
menanti gamit
Januari
Dalam kantuk
cahaya rasa
mengintai
di hujung makna
dengan hadirnya
mentari
sepagi ini.
Aku kentalkan semangat
dalam niat diri
meniti janji
bermulanya Januari!
bersama dingin
mengusap akrab
kesepian yang setia
menanti gamit
Januari
Dalam kantuk
cahaya rasa
mengintai
di hujung makna
dengan hadirnya
mentari
sepagi ini.
Aku kentalkan semangat
dalam niat diri
meniti janji
bermulanya Januari!
Langgan:
Catatan (Atom)