SEORANG LELAKI DI BAWAH POHON MATI
Dia lelaki, kini tanpa sepatu
melangkah lesu meniti waktu
sambil sesekali menoleh kebelakang
melihat jejak gusar yang tertinggal
menjadi debu di gurun keakraban
setelah lama tiada hujan kesejatian
Kini, dia masih lelaki tanpa baju
mentafsir dingin pada setiap malam
dan dia pernah bersumpah penuh maruah
tentang arah angin seribu penjuru
untuk mengisi hangat ruang
yang selama ini terbahang
oleh kilasan suara sengketa
tanpa peduli bibit-bibit cita
perjuangan air mata dan keringat makna
Dan, kini dia masih seorang lelaki
tanpa punya apa-apa lagi
semenjak mimpi-mimpi janji
lenyap dalam jaga siang
di bawah pohon yang telah mati
menanti tumbang menyembah bumi
Dia masih seorang lelaki
tanpa punya jati diri !
Selasa, 31 Mac 2009
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan